Minggu, 23 Oktober 2016

TELAAH KURIKULUM "8 STANDAR PENDIDIKAN NASIONAL"

8 STANDAR PENDIDIKAN NASIONAL
8 Standar Pendidikan Nasional sebagai berikut :
1.      Standar isi
Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam criteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
2.      Standar kelulusan
Standar kompetensi kelulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
3.      Standar Proses
Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan (peraturan pemerintah No. 19 Tahun 2005 Bab l Pasal 1 Ayat 6).
4.      Standar pendidikan dan kependidikan
Standar pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) nasional ditentukan untuk menjaga kualitas pendidikan atau output hasil pendidikan. Kualitas SDM yang tinggi dan unggul serta dengan ketrampilan yang mumpuni hanya dapat dihasilkan dari para pendidikan yang berkualitas. www.pustakaguru. com
5.      Standar pengelola
Standar pengelolaan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kaupaten/kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas penyelenggara.rienysusilowati.blogspot.om
6.      Standar pembiaya
Standar pembiayaan adalah standar yang membiayai proses belajar mengajar siswa selama satu tahun atau standar yang mengatur komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu tahun.fentiutami.blogspot. com
7.      Standar penilaian
Standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrument penilaian hasil beljar peserta didik. Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengelolahan informasi untuk menentuka pencapaian hasil belajar peserta didik.
8.      Standar sarana dan prasarana
Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan criteria minimal tentang ruang belajar, tempat berolahraga, tempat ibadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel kerja, dan masih banyak lagi untuk menunjang proses pembelajaran termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

Kurikulum KTSP untuk SMK
Kriteria untuk SMK :
1.      Mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu
2.      Didasarkan kebutuhan dunia kerja “Demand-Market-Driven”
3.      Penguasaan kompetensi yang dibutuhkan oleh dunia kerja
4.      Kesuksesan siswa pada “Hands-On” atau performa di dunia kerja
5.      Hubungan erat dengan Dunia Kerja merupakan Kunci Sukses Pendidikan Kejuruan
6.      Responsif dan antisipatif terhadap kemajuan Teknologi
7.      Learning By Doing dan Hands On Experience
8.      Membutuhkan fasilitas Mutakhir untuk praktik
9.      Memerlukan biaya investasi dan operasional yang lebih besar dari pendidikan umum

KTSP adalah istilah generik dari kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. Kurikulum yang telah disusun sekolah disebut kurikulum sekolah yang bersangkutan.
Acuan Operasional Penyusunan KTSP :
  1. Peningkatan iman dan taqwa serta akhlak mulia
  2. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik
  3. Keragaman potensi dan karakteristik daerah dan lingkungan
  4. Tuntutan pembangunan daerah dan nasional
  5. Tuntutan dunia kerja
  6. Perkembangan IPTEKS
  7. Agama
  8. Dinamika perkembangan global
  9. Persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan
  10. Kondisi sosial budaya masyarakat setempat
  11. Kesetaraan jender
Struktur kurikulum SMK meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama tiga tahun atau dapat diperpanjang hingga empat tahun, sesuai dengan kebutuhan Kompetensi keahlian




PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK "PERKEMBANGAN ANAK DAN REMAJA"

Perkembangan Anak dan Remaja
Pekembangan anak dan remaja dipengaruhi beberapa factor antara lain adalah :
a.       Keturunan (gen)
Gen adalah materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk.
b.      Pembawaan dari lahir
c.       Faktor luar yaitu rangsangan, isi, dan gangguan kesehatan
d.      Lingkungan sosial yaitu kebudayaan, status sosial ekonomi keluarga, nutrisi, penyimpangan dari keadaan normal, olahraga.

Cirri – cirri perkembangan anak anak sebagai berikut :
a.       Masa balita (0 – 4 tahun)
Di dalam rahim, suhu tubuh konstan (tetap). Di luar rahim, bayi mendapat pengaruh badan suhu lingkungan yang berubah – ubah. Kekebalan tubuh belum berkembang. Karena itu, balita mudah terkena serangan penyakit. Imunisasi dapat membentuk kekebalan tubuh balita.
b.      Masa kanak – kanak (5 – 11 tahun)
Masa kanak – kanak adalah lanjutan dari masa balita. Pada masa ini telah diproduksi hormone seks namun masih rendah. Anak – anak mengalami pertumbuhan fisik dan mental yang cepat, oleh karena itu memerlukan gizi yang cukup.
Cirri – cirri Perkembangan remaja antara lain sebagai berikut :
a.       Perubahan tinggi dan berat badan
b.      Kematangan seksual
c.       Perubahan cirri seksual primer dan sekunder
Berdasarkan sifat dan cirri perkembangan remaja dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
a.       Masa remaja awal 10 – 12 tahun
1.      Tampak dan merasa lebih dekat dengan teman sebaya
2.      Tampak dan merasa ingin bebas
3.      Tampak dan memang lebih banyak memperhatikan tubuhnya
4.      Mulai berpikir dan khayal (abstrak)
b.      Masa remaja tengah 13 – 15 tahun
1.      Tampak dan merasa ingin mencari identitas diri
2.      Adanya keinginan untuk berkencan atau tertarik pada lawan jenis
3.      Timbul perasaan cinta yang mendalam
4.      Mampu berfikir abstrak (berkhayal)
5.      Berkhayal mengenai hal – hal yang berkaitan dengan seksual
c.       Masa remaja akhir 16 – 19 tahun
1.      Menampakkan pengungkapan kebebasan diri
2.      Dalam mencari teman sebaya lebih selektif
3.      Memiliki citra (gambaran, keadaan, peranan) terhadap dirinya
4.      Dapat mewujudkan perasaan cinta
5.      Memiliki kemampuan berpikir khayal atau abstrak.

Periodisasi perkembangan seni rupa dibagi sebagai berikut:
1.      Awal dari ekspresi diri : tahap Mencorat – coret 2 – 4 tahun.
Seni berkontribusi sangat besar dalam perkembangan anak, untuk itu dalam interaksai antara anak dan lingkungannya harus dilakukan secara langsung. Meskipun kadang kita berpikir seni dimulai dari seorang anak yang menggambar sesuatu di atas kertas, sebenarnya semua itu dimulai jauh di awal yaitu ketika indra pertama seorang anak dihubungkan dengan lingkungan dan anak mulai bereaksi terhadap pengalaman – pengalaman sensoriknya.
Meskipun ekspresi vocal yang pertama kali dilakukan oleh anak – anak, namun catatan permanen biasanya diambil dari coretan di usia delapan belas bulan atau lebih. Tapi sangat disayangkan bahwa “coretan” seorang anak memiliki konotasi negative bagi orang dewasa.
Perkembangan tahap Mencorat – coret anak  adalah sebagai berikut :
-          Mencorat – Coret yang berantakan.
-          Mencorat – Coret yang terkendali
-          Penamaan Corat – Coret
1.      Upaya representasional pertama : Tahap prabagan , 4 – 7 tahun
Tahap tanda dan coretan perlahan – lahan menghilang, pada tahap ini lebih banyak hubungan dengan gerakan tubuh dan ditandai oleh objek visual. Biasanya pada usia 4 tahun, anak – anak membuat bentuk yang dikenali, walaupun tidak mirip dengan bentuk sebenarnya. Pada usia 5 tahun bisa dibedakan gambarnya yaitu biasanya menggambar orang, rumah, atau pohon dan anak saat usia 6 tahun bentuk – bentuk gambar telah berkembang menjadi gambar yang lebih jelas untuk dikenali.
-          Karakteristik Gambar Prabagan
Tahap ini gambar anak – anak lebih berkembang dari garis kearah yang lebih pasti. Garis melingkar dan garis membujur berubah menjadi bentuk yang lebih pasti dan dapat dikenali, dan upaya representasi telah tumbuh langsung dari tahap menulis. Pandangan lain tentang tahap ini yaitu upaya representasi pertama dari stimulasi visual maupun dari konsep, namun sesungguhnya semua itu berasal dari apa yang anak rasakan. Selama tahap perkembangan anak terus mencari konsep – konsep yang baru, dan symbol representasinya juga terus berubah. Tetapi pada saat usia tujuh tahun, anak telah menetapkan skema. Gambar anak – anak di kelas pertama biasanya dapat diketahui dari pola atau objek yang diambil dengan cara yang sama lagi dan lagi.
Arti Warna
Pada tahap pertama, lebih banyak minat dan kegembiraan yang dirangsang melalui gambar ke objek dan antara warna dan objek. Dalam tahap ini anak – anak sering menggunakan warna untuk mencocokkn objek, namun setelah anak – anak mulai menggunakan garis untuk menggambar bentuk gambar mereka, mereka mulai mencocokkan objek bukan lagi karena warna. Pada tahap ini gambar sering ada sedikit hubungan antara warna yang dipilih dan objek yang mewakili. Namun bukan berarti warna tidak memiliki arti bagi anak – anak. Ditemukan beberapa anak usia empat tahun, warna kuning dipih untuk menggambarkan kebahagiaan dan warna coklat menggambarkan kesedihan, dengan objek gambar yang sama. Anak – anak memiliki psikologi lebih dalam pemilihan warna, tetapi makana ini cenderung sulit ditafsirkan oleh orang dewasa.
Arti Ruang
Representasi ruang dalam gambar berbeda secara luas, tidak hanya tergantung pada individu tetapi juga budaya di lingkungannya.
Gambar anak pada tahap reprenstasi pertama menunjukkan konsep yang berbeda dengan orang dewasa. Pada pandangannya ruang cenderung dalam urutan acak, namun ketika dilihat lebih dalam ruang tergambar tentang apa yang ada disekelilingnya. Konsep tata ruang dalam tahap ini, mengandung sesuatu yang berkaitan dengan dirinya dan tubuhnya sendiri. Kadang – kadang disebut ruang tubuh. Dan perubahan ruang dalam gambar kadang – kadang disebut dengan objek.
Mengajarkan konsep orang dewasa kepada anak – anak pada tahap ini bukan hanya akan membingungka tetapi akan merusak rasa percaya diri dan kreatifitas anak.

2.      pencapaian konsep bentuk: tahap skema/ masa bagan 7 9 tahun
Meskipun semua gambar disebut skema, atau symbol, benda nyata , dalam tahap ini skema sebagai konsep, dimana seorang anak mengulangi lagi dan lagi setiap kali ada pengalaman yang tak disengaja dan mempengaruhi perubahan konsep. Dalam tahap ini anak – anak menggambar sosok manusia dalam berbagai cara, dan berubah dari hari ke hari berikutnya. Pada usia tujuh tahun gambar sesosok manusia lebih dikenali dan memerankan bagian tubuh tergantung pada pengetahuan mereka.
3.      realisme fajar: usia geng/ masa realism awal 9 – 12 tahun
Pada usia ini sudah menunjukkan perkembangan kemandirian social dari dominasi orang dewasa, pembelajaran strutrus social secara pribadi. Pada usia ini adalah waktunya untuk berkelompok dari pada individu.
Penguasaan konsep ruang mulai dikenali, sehingga letak objek tidak bertumpu pada garis dasar. Selain warna dan ruang, dalam tahap ini juga mulai mengenal irama dan keseimbangan.


4.      Usia penalaran : masa naturalisme semu 12 – 14 tahun
   Kemampuan berpikir dan kesadaran social semakin berkembang pesat. Pengamatan objek lebih rinci. Memperlihatkan rasa ruang dan lingkungan, dan focus menurut sesuatu yang menarik baginya. Ekspresi kreatif dan perkembangan intelektualnya semakin meningkat.

5.      Tahap penentuan : usia 14 – 17 tahun

2.      Pada tahap ini kesadaran tentang bakat semakin berkembang. Anak yang berbakat dan menyukai seni akan terus melanjutkan dan mengembangkan kreatifitasnya melalui bimbingan guru ataupu orang tuanya, berbeda dengan anak yang tidak menyukai seni, maka ia akan mencari kegiatan lain yang disukainya

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK "CIRI PERKEMBANGAN"

Ciri Perkembangan
Perkembangan adalah perubahan yang sistematis (saling ketergantungan), progresif (maju, meningkat, mendalam) dan kontinyu (berkesinambungan, perubahan pada bagian organisme selalu beraturan) dalam diri individu mulai lahir sampai mati. Cirri – ciri perkembangan antara lain sebagai berikut :
a.       Terjadinya perubahan aspek fisik dan psikis (kemampuan berpikir, mengingat, berkreasi)
b.      Terjadinya perubahan dalam proporsi fisik dan psikis (imajinasi, fantasi, realitas)
c.       Hilang tanda – tanda anak anak
d.      Perolehan tanda baru
Berikut contoh irama perkembangan anak :
a.       Bicara (awal)
b.      Berjalan (lambat)
c.       Gigi (awal)
Perkembangan anak menurut bebrapa para ahli :
1.      Erik erikson
Teori perkembangan psikososial
a.       Fase bayi (0 – 1 tahun) ; mulut
b.      Fase anak – anak (1 – 3 tahun) ;control urinasi
c.       Usia bermain (3 – 6 tahun)
d.      Usia sekolah (6 – 12 tahun)\
e.       Adolesen (12 - 20 tahun)
f.       Dewasa awal (20 – 30 tahun)
g.      Dewasa (30 – 65 tahun)
h.      Usia tua (>65 tahun)
2.      Sigmund freud
Teori perkembangan psikoseksual
a.       Tahap infantile (0 – 5 tahun), tahap paling menentukan dalam membentuk kepribadian anak.
·         fase oval (0 – 1 tahun), mulut menjadi sumber kenikmatan utama.
·          fase awal (1 – 3 tahun), kenikmatan anak adalah menahan dan bermain dengan fungsi anal.
·          fase falis (3 – 5/6 tahun)
b.      Tahap laten (5 – 12 tahun), tahap paling baik untuk mengembangkan kecerdasan
c.       Tahap genital (>12 tahun), masa pubertas, alat – alat genital yang mulai berfungsi lebih sempurna menjadi perhatian utama.
3.      Jean piaget
Teori perkembangan kognisi
a.       Sensori motor (0 – 2 tahun), pengetahuan anak diperoleh melalui interaksi fisik, misalnya mengenggam dan menghisap
b.      Pra – operasional (2 – 6 tahun), symbol – symbol mulai dikuasai oleh anak.
c.       Operasi konkret (6 – 11 tahun), sudah bisa membentuk operasi – operasi mental atas pengetahuan yang mereka miliki, dapat memecahkan masalah secara logis.
d.      Operasi formal (11 tahun – dewasa), operasi mental tingkat tinggi remaja dan orang dewasa dapat berhubungan dengan peristiwa – peristiwa abstrak dan hipotesis (perkiraan – perkiraan



PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK "PRENATAL"

PRENATAL
Periode prenatal/masa sebelum lahir adalah periode awal perkembangan manusia yang dimulai sejak konsepsi yakni ketika indung telur (ovum) wanita  dibuahi oleh sperma laki – laki sampai dengan waktu kelahiran seorang individu. Pada masa inilah penentu dan pembentukan karakter dan tingkah laku anak sesudah lahir. Dalam masa ini jasmani bayi berkembang lebih awal, sedangkan rohani berkembang setelah jasmani siap. Jasmani pada masa ini yaitu janin yang dikandung selama 9 bulan di rahim ibu dan berkembang menjadi bayi. Ketika rohani berkembang, pendengran, penglihatan dan akal bayi mulai berkembang dengan baik. Dalam berkesinian juga dipengaruhi emosi, pikiran dan keadaan lingkungan.
Manusia hidup dengan bertumbuh dan berkembang. Pertumbuhan yaitu fisik atau jasmani sedangkan perkembangan yaitu psikis atau rohani. Namun ada juga manusia yang mengalami gangguan dalam masa pertumbuhan dan perkembangan. Retardasi mental (Tunagrahita) tertuju pada sekelompok kelainan pada fungsi intelektual dan deficit pada kemampuan adaptif yang terjadi sebelum usia dewasa. Akan tetapi, klasifikasi retardasimental lebih bergantung pada hasil penilaian IQ dari pada kemampuan adaptif. Tunagrahita sering disepadankan dengan istilah – istilah berikut :
1.      Lemah pikiran (Feeble Minded)
2.      Terbelakang mental (Mentally Retarded)
3.      Bodoh atau Dungu (Idiot)
4.      Pandir (Imbeicile)
5.      Tolol (Moron)
6.      Oligofrenia (Oligophrenia)
7.      Mampu didik (Educable)
8.      Mampu Latih (Trainable)
9.      Ketergantunagn penuh (Totally Dependent) atau butuh rawat
10.  Mental subnormal
11.  Defesit mental
12.  Deficit kognitif
13.  Cacat Mental
14.  Defisiensi mental
15.  Gangguan Intelektual

Ada bermacaam – macam jenis anak dengan berkebutuhan khusus, adapun jenisnya adalah sebagai berikut :
a.       Tunanetra (Gangguan penglihatan)
b.      Tunarungu (gangguan pendengaran)
c.       Tunalaras (gangguan emosi dan perilaku)
d.      Tunadaksa (kelainan anggota tubuh atau gerakan)
e.       Tunagrahita
f.       Cerebral palsy (gangguan kerusakan otak)
g.      Gifted (anak berbakat)
h.      Autistis
i.        Asperger
j.        Rett’s disorder
k.      Attention deficit disorder with hyperactive (ADHD)
l.        Lamban belajar
m.    Anak yang mengalami kesulitan belajar spesifik




               Mievalid.blogspot. com