Masa Remaja
Remaja berasal dari kata latin Adolensence
yang berarti tumbuh menjadi dewasa. Pada masa remaja perkembangan fidik dan
psikis belum seimbang. Remaja akan sering mengalami perasaan gamang, galau dan
tak nyaman. Pada masa ini remaja sering melakukan hal – hal yang berlebihan,
mulai dari hal yang positif maupun hal yang negative. Namun pada jaman modern
ini lebih banyak hal negative yang dilakukan pada masa remaja. Pergaulan remaja
yang sehat dianntaranya adalah adanya kesadaran beragama bagi remaja, memiliki
rasa setia kawan, memilih teman, mengisi waktu dengan kegiatan positif.
Sedangkan pergaulan yang tidak sehat diaantaranya adalah geng motor, tawuran,
narkoba, seks bebas dan masih banyak lagi. Dua hal yang berpengaruh terhadap perkembangan
remaja yaitu:
1.
Hereditas
Hereditas adalah pewarisan watak dari induk ke
keturunannya baik secara biologis melalui gen (DNA) atau secara sosial melalui
pewarisan gelar, atau status sosial. Hereditas merupakan proses penurunan sifat
– sifat atau cirri – cirri dari satu generasi ke generasi lain dengab perantara
plasma benih. Ada beberapa warisan yang dibawa oleh anak dari orang tuanya
diantarannya,
a. Bentuk tubuh dan warna kulit
b. Sifat – sifat
c. Intelegensi
d. Bakat
e. Cacat tubuh atau penyakit
2.
Lingkungan
Merupakan sesuatu yang berada diluar anak dan
mempengaruhi perkembangannya yang mana bisa bersifat fisiologis, psikologis,
maupun sosial- cultural. Ada tiga lingkungan yang akan dilalui anak
dianntaranya lingkunagn keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
a. Lingkungan Keluarga
Keluarga
merupakan lingkungan utama dan pertama sebagai pengembangan watak bagi anak
dalam mengikuti pekembangan pendidikan selanjutnya. Menurut Ki Hajar Dewantara,
suasana kehidupan keluarga merupakan tempat yang sebaik – baiknya untuk
melakuakn pendidikan, baik pendidikan individual maupun pendidikan sosial.
Setiap anggota keluarga memiliki peran tertentu sesuai kedudukannya. Ada
beberapa dasar tanggung jawab keluarga yang perlu diperhatikan, diantarannya :
·
Dorongan atau motivasi
cinta kasih yang menjiwai hubungan anak dan orang tua.
·
Dorongan atau
motivasi kewajiban moral
·
Tanggung jawab
sosial
·
Membahagiakan
anak
·
Memelihara dan
membesarkan anak
b. Lingkungan Sekolah
Sekolah
adalah pendidikan yang mempunyai dasar, tujuan isi, metode, alat – alatnya,
disusun secara eksplisit, sisitematis dan distandarisasikan. Setelah anak
tumbuh dewasa, dunia semakin luas. Sekarang bukan hanya lingkungan keluarga
yang memepengaruhinya melainkan juga lingkungan sekolah. Sekolah merupakan
lembaga pendiidkan yang sengaja didirikan khusus untuk tempat pendidikan, maka
sekolah merupakan lembaga pendidikan setelah keluarga, dimana guru sebagai
pendidiknya.
c. Lingkungan Masyarakat
Masyarakat
merupakan kumpulan dari beberapa keluarga yang antara satudan lainnya terikat
oleh tata nilai aturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis. Dimana
lingkungan sebagai tempat pengaplikasian pengetahuan, keterampilan, serta
pengalaman yang diperoleh dari pendidikan keluarga dan sekolah.
WHO
(1974)
Remaja
individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda – tanda seksual
sekundernya sampai saat dia mencapai kematangan seksual. Individu yang
mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari masa kanak – kanak
ke masa dewasa. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh
kepaada keadaan yang relative lebih mandiri.
Cirri
– cirri remaja menurut Erikson, mengatakan identitas diri yang dicari remaja
berupa usaha untuk menjelaskan siapa dirinya. Sedangakan menurut Gunarsa (1989),
remaja memiliki beberapa cirri – cirri sebagai berikut yaitu 1) canggung dalam
pergaulan, 2) emosi tidak stabil, 3) ada perasaan kosong, 4) ada sikap
menentang orang tua, 5) adamya pertentangan di dalam dirinya.
Sumber :dream4li.blogspot. com
Makalah19.blogspot. com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar