Minggu, 20 November 2016

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK "PERKEMBANGAN SENI RUPA ANAK - ANAK"

Perkembangan Seni Rupa Anak – Anak
1.      Perkembangan Seni Rupa Anak
Anak usia dini adalah anak – anak yang berada pada rentan usia 0 – 6 tahun ( Undang – Undang Sisdiknas tahun 2003 ) dan 0 – 8 tahun menurut pakar pendidikan anak. Anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhandan perkembangan yang bersifat unik. Mereka memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan yang khusus sesuai dengan tingkat pertumbuhan dan perkembangannya ( Mansur , 2005 : 88 ).
Anak – anak mengungkapkan perasaan melalui gambar, belum terlalu rinci hanya sebagian yang menarik perhatian. Berikut ini periodisasi perkembangan seni rupa anak – anak menurut Viktor Lowenfeld atau W. Lambert Brittain.
Penyelidikan yang dilakukan terhadap anak – anak usia 2 – 17 tahun menghasilkan periodisasi sebagai berikut :
1.      Awal dari ekspresi diri : tahap Mencorat – coret 2 – 4 tahun.
Seni berkontribusi sangat besar dalam perkembangan anak, untuk itu dalam interaksai antara anak dan lingkungannya harus dilakukan secara langsung. Meskipun kadang kita berpikir seni dimulai dari seorang anak yang menggambar sesuatu di atas kertas, sebenarnya semua itu dimulai jauh di awal yaitu ketika indra pertama seorang anak dihubungkan dengan lingkungan dan anak mulai bereaksi terhadap pengalaman – pengalaman sensoriknya.
Meskipun ekspresi vocal yang pertama kali dilakukan oleh anak – anak, namun catatan permanen biasanya diambil dari coretan di usia delapan belas bulan atau lebih. Tapi sangat disayangkan bahwa “coretan” seorang anak memiliki konotasi negative bagi orang dewasa.
Perkembangan tahap Mencorat – coret anak  adalah sebagai berikut :
-          Mencorat – Coret yang berantakan.
-          Mencorat – Coret yang terkendali
-          Penamaan Corat – Coret
2.      Upaya representasional pertama : Tahap prabagan , 4 – 7 tahun
Tahap tanda dan coretan perlahan – lahan menghilang, pada tahap ini lebih banyak hubungan dengan gerakan tubuh dan ditandai oleh objek visual. Biasanya pada usia 4 tahun, anak – anak membuat bentuk yang dikenali, walaupun tidak mirip dengan bentuk sebenarnya. Pada usia 5 tahun bisa dibedakan gambarnya yaitu biasanya menggambar orang, rumah, atau pohon dan anak saat usia 6 tahun bentuk – bentuk gambar telah berkembang menjadi gambar yang lebih jelas untuk dikenali.
-          Karakteristik Gambar Prabagan
Tahap ini gambar anak – anak lebih berkembang dari garis kearah yang lebih pasti. Garis melingkar dan garis membujur berubah menjadi bentuk yang lebih pasti dan dapat dikenali, dan upaya representasi telah tumbuh langsung dari tahap menulis. Pandangan lain tentang tahap ini yaitu upaya representasi pertama dari stimulasi visual maupun dari konsep, namun sesungguhnya semua itu berasal dari apa yang anak rasakan. Selama tahap perkembangan anak terus mencari konsep – konsep yang baru, dan symbol representasinya juga terus berubah. Tetapi pada saat usia tujuh tahun, anak telah menetapkan skema. Gambar anak – anak di kelas pertama biasanya dapat diketahui dari pola atau objek yang diambil dengan cara yang sama lagi dan lagi.
Arti Warna
Pada tahap pertama, lebih banyak minat dan kegembiraan yang dirangsang melalui gambar ke objek dan antara warna dan objek. Dalam tahap ini anak – anak sering menggunakan warna untuk mencocokkn objek, namun setelah anak – anak mulai menggunakan garis untuk menggambar bentuk gambar mereka, mereka mulai mencocokkan objek bukan lagi karena warna. Pada tahap ini gambar sering ada sedikit hubungan antara warna yang dipilih dan objek yang mewakili. Namun bukan berarti warna tidak memiliki arti bagi anak – anak. Ditemukan beberapa anak usia empat tahun, warna kuning dipih untuk menggambarkan kebahagiaan dan warna coklat menggambarkan kesedihan, dengan objek gambar yang sama. Anak – anak memiliki psikologi lebih dalam pemilihan warna, tetapi makana ini cenderung sulit ditafsirkan oleh orang dewasa.
Arti Ruang
Representasi ruang dalam gambar berbeda secara luas, tidak hanya tergantung pada individu tetapi juga budaya di lingkungannya.
Gambar anak pada tahap reprenstasi pertama menunjukkan konsep yang berbeda dengan orang dewasa. Pada pandangannya ruang cenderung dalam urutan acak, namun ketika dilihat lebih dalam ruang tergambar tentang apa yang ada disekelilingnya. Konsep tata ruang dalam tahap ini, mengandung sesuatu yang berkaitan dengan dirinya dan tubuhnya sendiri. Kadang – kadang disebut ruang tubuh. Dan perubahan ruang dalam gambar kadang – kadang disebut dengan objek.
Mengajarkan konsep orang dewasa kepada anak – anak pada tahap ini bukan hanya akan membingungka tetapi akan merusak rasa percaya diri dan kreatifitas anak.

3.      pencapaian konsep bentuk: tahap skema/ masa bagan 7 9 tahun
Meskipun semua gambar disebut skema, atau symbol, benda nyata , dalam tahap ini skema sebagai konsep, dimana seorang anak mengulangi lagi dan lagi setiap kali ada pengalaman yang tak disengaja dan mempengaruhi perubahan konsep. Dalam tahap ini anak – anak menggambar sosok manusia dalam berbagai cara, dan berubah dari hari ke hari berikutnya. Pada usia tujuh tahun gambar sesosok manusia lebih dikenali dan memerankan bagian tubuh tergantung pada pengetahuan mereka.

4.      realisme fajar: usia geng/ masa realism awal 9 – 12 tahun
Pada usia ini sudah menunjukkan perkembangan kemandirian social dari dominasi orang dewasa, pembelajaran strutrus social secara pribadi. Pada usia ini adalah waktunya untuk berkelompok dari pada individu.
Penguasaan konsep ruang mulai dikenali, sehingga letak objek tidak bertumpu pada garis dasar. Selain warna dan ruang, dalam tahap ini juga mulai mengenal irama dan keseimbangan.


5.      Usia penalaran : masa naturalisme semu 12 – 14 tahun
   Kemampuan berpikir dan kesadaran social semakin berkembang pesat. Pengamatan objek lebih rinci. Memperlihatkan rasa ruang dan lingkungan, dan focus menurut sesuatu yang menarik baginya. Ekspresi kreatif dan perkembangan intelektualnya semakin meningkat.

6.      Tahap penentuan : usia 14 – 17 tahun
Pada tahap ini kesadaran tentang bakat semakin berkembang. Anak yang berbakat dan menyukai seni akan terus melanjutkan dan mengembangkan kreatifitasnya melalui bimbingan guru ataupu orang tuanya, berbeda dengan anak yang tidak menyukai seni, maka ia akan mencari kegiatan lain yang disukainya.
 Perkembangan Seni Rupa Anak menurut Sir Cyril Burt adalah sebagai berikut :
1.      Masa Corengan 2 – 5 tahun, meliputi goresan yang tak teratur ( 2 tahun), goresan teratur (3 tahun), goresan berdasarkan intuisi anak (4 tahun), goresan yang terlokalisir ( 5 tahun).
2.      Masa Simbilisme diskriptif ( 6 tahun), seorang anak menamai gambarnya meskipun tidak mirip dengan bentuk aslinya.
3.      Masa realism deskriptif (7 – 8 tahun), pada usia ini anak merasakan adana kenyataan dari apa yang dilihat, tetapi belum diungkapkan dengan benar.
4.      Masa visual realisme (9- 10 tahun), dimana anak mampu menggambar bentuk dan warna objek cenderung mirip aslinya.
5.      Masa perwujudan (11 – 14 tahun), gambar yang dibuat jauh lebih mirip dengan objek asli, meskipun dengan proporsi yang tidak tepat.
6.      Masa revival (15 – 17 tahun), pengungkapan dimensi ruang dan kedalaman menjadi serius.







Rangkuman Gambaran Perkembangan Kegiatan Menggambar Pada Anak dan Remaja
Sir Cyril Burt
Ruth Griffiths
Viktor lowenfeld dan W. Lambert Brittain
Amir Hamzah Nasution dan Oejeng Soewargana
Masa Corengan (2 – 5 tahun)
Tahap goresan
Masa Corengan (2- 4 tahun)
Periode menggores (sampai usia 3 tahun)
Masa Perlambangan Terurai (5 – 6 tahun)
Tahap bentuk geometris kasar dan garis
Masa Prabagan (4 – 7 tahun)
Periode skema (3 – 7 tahun)
Masa Realisme Terurai (7 – 8 tahun)
Tahap juxtaposisi
Masa Bagan (7 – 9 tahun)
Periode bentuk dan garis (7 – 9 tahun)
Masa Realisme Cerapan (9 – 10 tahun)
Tahap pemaduan bagian
Masa Realisme (9 -12 tahun)
Periode silhuet (9 – 10 tahun)
Masa Represif (11 -14 tahun)
Tahap representasi
Masa Naturalisme Semu (12 – 14 tahun)
Periode perspektif (10 – 14 tahun)
Masa Kebangkitan Rasa Artistik ( 15 tahun)
Tahap pengembangan tema
Masa Kepastian (14 – 17 tahun)


Sumber :  1)Education Through Art, Herbert Read (1958); 2) Creative and Mental Growth, Viktor Lowenfeld dan W.Lambert Brittain (1970); dan Pengantar Ilmu Djiwa Kanak – Kanak, Naution dan Soewargana (1968)
Materi kuliah perkembangan peserta didik
teorisenigambar.blogspot.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar